Menguatkan Akar Rambut dengan Shampoo Ginseng

by - 02.06.00





Dulu, aku bermasalah dengan ketombe dan kulit kepala gatal. Seiring berjalannya waktu, ketombeku sembuh dengan sendirinya. Cuma gatalnya masih sering terasa. Dulu sampai gatal banget dan itu lumayan mengganggu. Garuk-garuk terus. Gatal-gatal di kulit kepalaku tuh disebabkan oleh kaya jerawat kecil-kecil gitu di kulit kepala yang lama kelamaan kering dan lepas jadi kaya ketombe. Iya gaes, separah itu jerawatku sampai ke rambut juga jerawatan. Tapi ketombe yang dihasilkan oleh jerawat ini nggak banyak. Cuma gatalnya itu lho. Akhirnya aku nyoba pakai shampoo anak-anak dan ternyata terbukti efektif buat mengurangi gatal di kulit kepala. I just love them so so much dan pakai shampoo anak-anak terus selama setahun terakhir ini. Gonta-ganti merek dan varian sih, tapi sama aja kok hasilnya. Aku akan cerita-cerita khusus tentang ini kapan-kapan ya.
Sayangnya, shampoo anak-anak nggak memiliki kekuatan super untuk mengatasi masalah rambutku yang lain yaitu rambut rontok. Pada dasarnya rambutku itu kering, rapuh dan mudah patah. Tapi selain itu juga akar rambutnya memang lemah gitu jadi rambut gampang tercerabut. Jangankan sisiran. Aku belai lembut aja pasti ada yang rontok. Kadang malah nggak tak apa-apain juga rontok sendiri. Rambut gentayangan di mana-mana. Di bantal, di saluran air, di cangkir kopi. Dan nggak ada yang bisa kulakukan untuk mengatasinya. Palingan aku jadi semakin jarang sisiran sebagai usaha terakhir untuk mengurangi kerontokan. Setiap kali liat rambut rontok di lantai sampai bergumpal-gumpal, aku tergoda untuk memotong rambut super pendek lagi. Aku pernah melakukannya dua tahun yang lalu dan waktu itu rambutku sukses nggak rontok. Tapi setelah rambut mulai panjang, mulai rontok lagi. Gitu-gitu terus sampai mantan ngajak balikan kiamat. 
Rambut pendek tetep menawan kan?

Aku sih nggak keberatan potong rambut jadi pendek lagi soalnya aku bakalan tetep menawan nggak peduli model rambutnya seperti apa *dilempar gagang cangkul. Tapi aku yang satunya menolak keras. Karena yah, kalau potong rambut pendek, itu artinya aku harus nunggu lama lagi buat manjangin rambut. Dan sebagai catatan, seumur hidup aku belum pernah punya rambut panjang. Pantas saja banyak lelaki yang mencampakkanku. Kemungkinan besar karena rambutku kurang panjang buat dibelai-belai. Setelah ngotot-ngototan, bertengkar hebat, dan saling cekik dengan diri sendiri, akhirnya diriku yang satu menang. Aku nggak akan potong rambut, no matter what. Biarkan rambut ini tumbuh panjang. Ha tapi rontok ini gimanaaa? Tanyaku pada diriku sendiri sambil jeduk-jedukin kepala ke lemari.
Pada saat depresi dan dilema hebat itulah, bersama cahaya dari langit, turun malaikat yang mengabarkan kabar baik. Waktu itu aku lagi bermalas-malasan di kasur sambil facebookan seperti biasa. Tiba-tiba aja nongol di beranda statusnya mbak Umi yang ngobrolin minyak urang-aring jadul yang masih dipercayanya untuk merawat rambut tetap hitam alami. Tapi kan aku nggak pengen rambut hitam. Jadi harusnya postingan itu nggak ada sangkut pautnya dong? Ada. Soalnya habis itu aku nanya “Mbak, itu minyaknya bisa buat mengatasi kerontokan nggak?”
“Nggak bisa, Pelle. Ini untuk menghitamkan saja. Kalau masalah kerontokan aku pakai shampoo ginseng yang murah meriah malah cocok,” jawab mbak Umi.
“Shampoo ginseng kaya apa?” tanyaku penasaran.
Tak lama kemudian mbak Umi menerbitkan postingan baru tentang shampoo ginseng yang konon murah meriah itu.
“Ohalaaah, iya, tahu, shampoo yang biasa dipakai buat nyuci mobil sama bapakku,” kataku ngece terang-terangan. Jadi itu shampoo dengan kemasan botol besaaaar yang ada macem-macem varian itu lho gaes. Yang dulu aku tahu sih adanya urang-aring sama lidah buaya. Nah, yang lidah buaya ini warnanya ijo mirip sunlight gitu dan emang bapakku biasanya kalau nyuci mobil pakai shampoo ini. Tapi aku nggak tahu banget sumpah, kalau ada yang varian ginseng. Dan lagian, aku juga nggak tahu kalau mau beli shampoo ini di mana soalnya menurut mbak Umi adanya cuma di warung-warung kecil gitu. Sialnya warung-warung kecil sekitar sini nggak ada yang jual.
Akhirnya aku nitip sama mbak Umi sekalian beli wader kriuk balado dagangannya mbak Umi yang enak banget dan bikin Ibing lupa diri: ngehabisin satu bungkus tanpa sadar. Wader kriuk ini tersedia dalam berbagai rasa dan highly recommended deh gaes. Kalian harus coba. Mungkin nanti (sekali lagi kapan-kapan) aku bakalan ngepost review jajanan. Tapi sekarang, kita balik ke shampoo dulu.
Kiriman dari Mbak Umi

Penampakannya kaya gini nih gaes.

Simple, jadul, dan besar sekali. Ini ukuran 350ml harganya cuma lima belas ribu saja. Nggak heran kalau sama bapakku dipakai buat nyuci mobil. Aslinya aku agak deg-degan juga. Shampoo merek nggak femes gini ntar jangan-jangan rambutku malah makin rusak lagi. Tapi pas tak teliti dengan seksama, ternyata produsen shampoo ini adalah PT. SEKAWAN. Iya, PT. SEKAWAN yang itu, yang juga memproduksi sabun holly. Since I trust sabun holly for helping me with my acne, I will trust this shampoo too. Sekawan kan emang produsen kosmetik murah meriah. Pengalaman membuktikan sabun holly yang murahnya kebangetan itu jauh lebih ampuh dibanding produk anti jerawat lain yang pernah kucoba. Dan aman. Kami menduga, harga produknya jadi murah karena mereka nggak ngiklan yang mahal-mahal. Cuma distribusi konvensional dari warung ke warung. Pas aku ngecek di websitenya sekawan, ternyata ada macem-macem varian juga. 
Gambar dari www.skw.co.id
Komposisinya kaya gini.

Aku nggak ngerti soal komposisi dan selama ini gagal mempelajarinya karena aku anaknya susah kalau disuruh nginget-inget istilah-istilah kaya gitu. Tapi di sini tertulis jelas kalau shampoo ini mengandung SLS yang sebenarnya nggak bagus bagi diri sendiri maupun lingkungan. Cuma yaa, jarang banget shampoo yang nggak mengandung SLS tuh. Shampoo anak-anak yang setahun kemarin tak pakai aja mengandung SLS semua.
Udah ada nomer POM dan expired date. Selain itu yang cukup membuatku terpesona, ada juga label halal MUI jadi ukhti-ukhti boleh tenang. Shampoo ini nggak mengandung gelatin babi.
Teksturnya lumayan kental dan warnanya bening. Kalau diendus aroma ginsengnya tercium kuat dan hampir kaya jamu gitu. Kalau dipakai keramas rasanya hangat di kulit kepala. Tadinya aku bertanya-tanya apa ini hanya perasaanku saja, tapi ternyata di pemakaian-pemakaian berikutnya juga sama, hangat di kulit kepala. Setelah dibilas tidak meninggalkan kesan licin.
Sayangnya shampoo ini belum mengandung kondisioner. Jadi kalau mau lembut harus pakai kondisioner lagi dan aku benci cara keramas kaya gitu. Ribet. Biasanya shampoo anak-anak yang kupakai udah plus kondisioner. Jadinya praktis. Berhubung aku males menjalani proses shampoan-bilas-pakai kondisioner-tunggu beberapa saat-bilas, aku cuma shampoan biasa, trus udahannya tak kasih minyak zaitun yang biasanya tak pakai buat hair mask. Dikit tapi minyak zaitunnya, dua tetes. Dan cuma tak pakai di batang rambut mulai tengah sampai ke ujung. And it works so well. Kalau nggak pakai minyak zaitun rambutku bakal jadi kering dan kasar.
Yang membuatku terkagum-kagum dari shampoo yang murah byanget ini, dia rupanya memiliki kemampuan untuk memperbaiki sejak pemakaian pertama. Kok bisa? Iya, jadi habis keramas pertama itu aku merasa rambut rontokku berkurang. Tadinya juga aku menganggap itu cuma perasaanku aja tapi perasaan itu menguat karena setelah seminggu memakai shampoo ini, rambut rontokku berkurang drastis. Yang biasanya mencapai seratus lembar per hari, berkurang menjadi sekitar lima lembar saja. Emejing bukan? Aku ngerasaain banget akar rambutku menguat. Terbukti pas aku belai-belai nggak ada yang rontok blas. Aku sisiran juga yang rontok paling cuma dua. Aku jambak-jambak juga aman sodara-sodara. Akupun segera menyalakan soundtrack dan nyanyi “Ini keajaiban alam!”
Sekali lagi rupanya, aku tertohok dan memetik pelajaran untuk not judge a product by its price. Shampoo ini juga nggak bikin kulit kepalaku gatal kok. Jadi untuk sementara ini aku bakal pakai shampoo ini terus. Kesimpulannya, I love this shampoo oh so fucking much. Baru kali ini kenal shampoo yang bisa menguatkan akar rambut sampai dua puluh kali lebih kuat. Dan dia bahkan nggak jual omong kosong lewat iklan. Local brand rocks! Repurchase? Emm, mungkin nanti nyobain varian lain ya. Lagian yang ini juga masih banyak banget. Aku ragu bisa menghabiskannya dalam waktu setengah tahun.
Gitu aja gaes, ceritaku menguatkan akar rambut sampai dua puluh kali lebih kuat dengan shampoo ginseng. Ini cuma cerita pengalaman aja ya. Aku bukan ahli di bidang perrambutan dan produk yang cocok di aku, belum tentu cocok di orang lain dan sebaliknya. Kalau ada yang salah-salah, perlu dikoreksi, atau kalian mau nambahin apaa gitu, please feel free to coment.
Love,
Isthar Pelle

You May Also Like

0 komentar